Rabu, 25 Mei 2016

Menulis itu Buang-Buang Waktu



Sebelum menulis panjang lebar, saya ingin menegaskan bahwa apa yang saya tulis dan akan And abaca nanti bukan hanya sekedar untuk menyelesaikan tugas yang memang harus dikerjakan, tapi semoga apa yang saya paparkan nanti bisa bermanfaat bagi orang-orang yang nantinya membaca tulisan ini. Yeaahhhh,  Check it out !! :D :D :D
Menulis? 
Sebelum menulis panjang lebar, saya ingin menegaskan bahwa apa yang saya tulis dan akan And abaca nanti bukan hanya sekedar untuk menyelesaikan tugas yang memang harus dikerjakan, tapi semoga apa yang saya paparkan nanti bisa bermanfaat bagi orang-orang yang nantinya membaca tulisan ini. Yeaahhhh,  Check it out !! :D :D :D


Menulis? 


Mungkin kita sudah terlalu bosan mendengarkan kata itu. Tidak di buku, media cetak atau bahkan media sosial yang saat ini sedang menjadi primadona, banyak orang-orang yang mengulas tentang mengapa kita harus menulis, alasan kenapa kamu harus menulis, kamu harus jadi penulis dan masih banyak lagi ulasan-ulasan lainnya yang sering kita temui.
Terus kenapa Mimin juga ngulas tentang Nulis?
Bosen Min, kita semua juga tahu kok soal yang namanya tulis-menulis. Tapi paham enggak sih, kalau kita ini orang yang super-duper sibuk? Sayang waktunya kalau cuma diabisi  di depan layar sekian kali sekian inci, enggak ada gunanya juga, enakan hang-out daripada nulis.
Hahaha, Mimin paham kok kalau menulis itu bukan hal yang asyik buat para ABG-ABG jaman sekarang. Apalagi dengan adanya Medsos, ya sudah, chatting setiap hari sudah dianggap nulis. Bener gak nih temen-temen? Hehehe, kalau salah maapin yak!! :D :D :D
Itulah kenapa Mimin milih judul “Menulis Itu Buang-Buang Waktu”, disinilah letak urgennya. KENAPA? Mayoritas orang Indonesia mengatakan bahwa menulis bukan merupakan sesuatu yang asyik, cuma wasting time-lah, inilah, itulah. Tapi tahu enggak kalau perubahan peradaban yang terjadi saat ini itu akibat ulah siapa? Tahu enggak akibat ulah siapa? Mereka para maker? Mereka para Ilmuan? Atau mungkin mereka-mereka yang punya pendidikan setinggi langit?
Jawabannya yang pasti cuma satu teman-teman, yakni PENULIS.
Lah, kalau Mimin ngomong kayak gitu berarti membenarkan statement  kita kalau menulis itu cuma buang-buang waktu dong?
Siapa bilang Mimin nyalahin statement kalian?
Mimin justru setuju dengan statement itu. :D :D :D



Hah?????????????? Mimin sehat??????

Alhamdulillah Mimin masih sehat wal’afiat :D :D :D
Teman-teman semua ketika membaca novel, buku atau hal yang sejenisnya pernah bertanya-tanya enggak kalau Penulis-Penulis itu sadar banyak waktu mereka yang akan terbuang????
Pasti enggak yaaaaa????? Hahahaha
Mimin yakin dan percaya kalau penulis-penulis itu TAHU kalau mereka akan membuang banyak waktu mereka hanya untuk menghasilkan suatu karya. Terus dengan kesadaran seperti itu, kenapa mereka tetap maju terus pantang mundur sampai karya itu benar-benar selesai??? Hal yang pasti teman-teman, mereka ingin menjadi bagian dari sejarah dunia dengan karya mereka itu. Setidaknya ketika jari-jari mereka sudah tidak mampu lagi menari-nari di atas papan keyboard , karya yang pernah mereka hasilkan bisa menjadikan mereka bagian dari sejarah hidup orang lain yang tidak akan terlupakan. Meskipun bayarannya adalah waktu, sesuatu yang tidak ternilai harganya dan mungkin takkan kembali, tetapi setidaknya ketika mereka meninggalkan dunia ini nantinya, masih ada sesuatu yang akan mereka tinggalkan dan mungkin saja karya itu akan mengubah jalan hidup banyak orang.
Jadi, Mimin simpulkan bahwa ternyata MENULIS ITU MEMANG BUANG-BUANG WAKTU, TETAPI BUANG-BUANG WAKTU YANG MENGHASILKAN, MENGHASILKAN APA SAJA?
Tentu banyak, baik itu dalam segi sejarah, money, popularitas dan hal lainnya yang tidak bisa Mimin sebutkan. Mimin menulis ini bukan untuk memaksa teman-teman semua agar mau jadi seorang PENULIS, tetapi setidaknya walaupun itu hanya sekali dari banyaknya hidup yang pernah kita jalani, cobalah hidup sesekali sebagai seorang PENULIS. Tidak mudah memang melakukannya, karena jujur Mimin juga belum sepenuhnya bisa hidup seperti seorang PENULIS. Namun setidaknya Mimin sudah menyadari satu hal, bahwa menulis memang bukan hal yang menyenangkan, melainkan sangat membosankan, ya apabila hanya sekedar melakukan tanpa diresapi sedikitpun. Namun apabila dilakukan dengan sebuah kesenangan, menjadi seorang PENULIS adalah pekerjaan yang super-duper menyenangkan.
Banyak peradaban dunia yang dapat kita ubah. Baik itu dalam segi perdamaian dunia.
Segi kesehatan dunia
Ekonomi dunia
Dan masih banyak hal lainnya yang dapat kita ubah dengan cara MENULIS.
Tidak apa-apa meskipun itu baru dimulai dari media sosial, seperti path, facebook, tumblr dan lain-lain, setidaknya kita sudah mencobakan? Mencoba untuk mengubah peradaban dunia ke arah yang lebih baik. Untuk itu mari kita semua sama-sama menyadari dan memulai secara perlahan untuk belajar hidup sebagai seorang PENULIS.
Sekian dari Mimin, semoga bermanfaat ya teman-teman :D :D :D
Mimin doakan, teman-teman yang mau belajar menulis, dipermudah jalannya menjadi PENULIS SEJATI KELAS DUNIA oleh ALLAH. Aamiin
Salam literasi
Diis Yosri

Mungkin kita sudah terlalu bosan mendengarkan kata itu. Tidak di buku, media cetak atau bahkan media sosial yang saat ini sedang menjadi primadona, banyak orang-orang yang mengulas tentang mengapa kita harus menulis, alasan kenapa kamu harus menulis, kamu harus jadi penulis dan masih banyak lagi ulasan-ulasan lainnya yang sering kita temui.
Terus kenapa Mimin juga ngulas tentang Nulis?
Bosen Min, kita semua juga tahu kok soal yang namanya tulis-menulis. Tapi paham enggak sih, kalau kita ini orang yang super-duper sibuk? Sayang waktunya kalau cuma diabisi  di depan layar sekian kali sekian inci, enggak ada gunanya juga, enakan hang-out daripada nulis.
Hahaha, Mimin paham kok kalau menulis itu bukan hal yang asyik buat para ABG-ABG jaman sekarang. Apalagi dengan adanya Medsos, ya sudah, chatting setiap hari sudah dianggap nulis. Bener gak nih temen-temen? Hehehe, kalau salah maapin yak!! :D :D :D
Itulah kenapa Mimin milih judul “Menulis Itu Buang-Buang Waktu”, disinilah letak urgennya. KENAPA? Mayoritas orang Indonesia mengatakan bahwa menulis bukan merupakan sesuatu yang asyik, cuma wasting time-lah, inilah, itulah. Tapi tahu enggak kalau perubahan peradaban yang terjadi saat ini itu akibat ulah siapa? Tahu enggak akibat ulah siapa? Mereka para maker? Mereka para Ilmuan? Atau mungkin mereka-mereka yang punya pendidikan setinggi langit?
Jawabannya yang pasti cuma satu teman-teman, yakni PENULIS.
Lah, kalau Mimin ngomong kayak gitu berarti membenarkan statement  kita kalau menulis itu cuma buang-buang waktu dong?
Siapa bilang Mimin nyalahin statement kalian?
Mimin justru setuju dengan statement itu. :D :D :D
Hah?????????????? Mimin sehat??????
Alhamdulillah Mimin masih sehat wal’afiat :D :D :D
Teman-teman semua ketika membaca novel, buku atau hal yang sejenisnya pernah bertanya-tanya enggak kalau Penulis-Penulis itu sadar banyak waktu mereka yang akan terbuang????
Pasti enggak yaaaaa????? Hahahaha
Mimin yakin dan percaya kalau penulis-penulis itu TAHU kalau mereka akan membuang banyak waktu mereka hanya untuk menghasilkan suatu karya. Terus dengan kesadaran seperti itu, kenapa mereka tetap maju terus pantang mundur sampai karya itu benar-benar selesai??? Hal yang pasti teman-teman, mereka ingin menjadi bagian dari sejarah dunia dengan karya mereka itu. Setidaknya ketika jari-jari mereka sudah tidak mampu lagi menari-nari di atas papan keyboard , karya yang pernah mereka hasilkan bisa menjadikan mereka bagian dari sejarah hidup orang lain yang tidak akan terlupakan. Meskipun bayarannya adalah waktu, sesuatu yang tidak ternilai harganya dan mungkin takkan kembali, tetapi setidaknya ketika mereka meninggalkan dunia ini nantinya, masih ada sesuatu yang akan mereka tinggalkan dan mungkin saja karya itu akan mengubah jalan hidup banyak orang.
Jadi, Mimin simpulkan bahwa ternyata MENULIS ITU MEMANG BUANG-BUANG WAKTU, TETAPI BUANG-BUANG WAKTU YANG MENGHASILKAN, MENGHASILKAN APA SAJA?
Tentu banyak, baik itu dalam segi sejarah, money, popularitas dan hal lainnya yang tidak bisa Mimin sebutkan. Mimin menulis ini bukan untuk memaksa teman-teman semua agar mau jadi seorang PENULIS, tetapi setidaknya walaupun itu hanya sekali dari banyaknya hidup yang pernah kita jalani, cobalah hidup sesekali sebagai seorang PENULIS. Tidak mudah memang melakukannya, karena jujur Mimin juga belum sepenuhnya bisa hidup seperti seorang PENULIS. Namun setidaknya Mimin sudah menyadari satu hal, bahwa menulis memang bukan hal yang menyenangkan, melainkan sangat membosankan, ya apabila hanya sekedar melakukan tanpa diresapi sedikitpun. Namun apabila dilakukan dengan sebuah kesenangan, menjadi seorang PENULIS adalah pekerjaan yang super-duper menyenangkan.
Banyak peradaban dunia yang dapat kita ubah. Baik itu dalam segi perdamaian dunia,Segi kesehatan dunia, Ekonomi dunia dan masih banyak hal lainnya yang dapat kita ubah dengan cara MENULIS.
Tidak apa-apa meskipun itu baru dimulai dari media sosial, seperti path, facebook, tumblr dan lain-lain, setidaknya kita sudah mencobakan? Mencoba untuk mengubah peradaban dunia ke arah yang lebih baik. Untuk itu mari kita semua sama-sama menyadari dan memulai secara perlahan untuk belajar hidup sebagai seorang PENULIS.
Sekian dari Mimin, semoga bermanfaat ya teman-teman :D :D :D
Mimin doakan, teman-teman yang mau belajar menulis, dipermudah jalannya menjadi PENULIS SEJATI KELAS DUNIA oleh ALLAH. Aamiin
Salam literasi
Diis Yosri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar