Sebelum menulis
panjang lebar, saya ingin menegaskan bahwa apa yang saya tulis dan akan And
abaca nanti bukan hanya sekedar untuk menyelesaikan tugas yang memang harus
dikerjakan, tapi semoga apa yang saya paparkan nanti bisa bermanfaat bagi
orang-orang yang nantinya membaca tulisan ini. Yeaahhhh, Check it out !! :D :D :D
Menulis?
Sebelum menulis
panjang lebar, saya ingin menegaskan bahwa apa yang saya tulis dan akan And
abaca nanti bukan hanya sekedar untuk menyelesaikan tugas yang memang harus
dikerjakan, tapi semoga apa yang saya paparkan nanti bisa bermanfaat bagi
orang-orang yang nantinya membaca tulisan ini. Yeaahhhh, Check it out !! :D :D :D
Menulis?
Mungkin kita sudah terlalu bosan mendengarkan kata itu. Tidak di
buku, media cetak atau bahkan media sosial yang saat ini sedang menjadi
primadona, banyak orang-orang yang mengulas tentang mengapa kita harus menulis,
alasan kenapa kamu harus menulis, kamu harus jadi penulis dan masih banyak lagi
ulasan-ulasan lainnya yang sering kita temui.
Terus kenapa Mimin juga ngulas tentang Nulis?
Bosen Min, kita semua juga tahu kok soal yang namanya
tulis-menulis. Tapi paham enggak sih, kalau kita ini orang yang super-duper
sibuk? Sayang waktunya kalau cuma diabisi
di depan layar sekian kali sekian inci, enggak ada gunanya juga, enakan hang-out
daripada nulis.
Hahaha, Mimin paham kok kalau menulis itu bukan hal yang asyik buat
para ABG-ABG jaman sekarang. Apalagi dengan adanya Medsos, ya sudah, chatting
setiap hari sudah dianggap nulis. Bener gak nih temen-temen? Hehehe, kalau
salah maapin yak!! :D :D :D
Itulah kenapa Mimin milih judul “Menulis Itu Buang-Buang Waktu”,
disinilah letak urgennya. KENAPA? Mayoritas orang Indonesia mengatakan bahwa
menulis bukan merupakan sesuatu yang asyik, cuma wasting time-lah,
inilah, itulah. Tapi tahu enggak kalau perubahan peradaban yang terjadi saat
ini itu akibat ulah siapa? Tahu enggak akibat ulah siapa? Mereka para maker?
Mereka para Ilmuan? Atau mungkin mereka-mereka yang punya pendidikan
setinggi langit?
Jawabannya yang pasti cuma satu teman-teman, yakni PENULIS.
Lah, kalau Mimin ngomong kayak gitu berarti membenarkan statement
kita kalau menulis itu cuma
buang-buang waktu dong?
Siapa bilang Mimin nyalahin statement kalian?
Mimin justru setuju dengan statement itu. :D :D :D
Hah?????????????? Mimin sehat??????
Alhamdulillah Mimin masih sehat wal’afiat :D :D :D
Teman-teman semua ketika membaca novel, buku atau hal yang
sejenisnya pernah bertanya-tanya enggak kalau Penulis-Penulis itu sadar banyak
waktu mereka yang akan terbuang????
Pasti enggak yaaaaa????? Hahahaha
Mimin yakin dan percaya kalau penulis-penulis itu TAHU kalau mereka
akan membuang banyak waktu mereka hanya untuk menghasilkan suatu karya. Terus
dengan kesadaran seperti itu, kenapa mereka tetap maju terus pantang mundur
sampai karya itu benar-benar selesai??? Hal yang pasti teman-teman, mereka
ingin menjadi bagian dari sejarah dunia dengan karya mereka itu. Setidaknya
ketika jari-jari mereka sudah tidak mampu lagi menari-nari di atas papan keyboard
, karya yang pernah mereka hasilkan bisa menjadikan mereka bagian dari
sejarah hidup orang lain yang tidak akan terlupakan. Meskipun bayarannya adalah
waktu, sesuatu yang tidak ternilai harganya dan mungkin takkan kembali, tetapi
setidaknya ketika mereka meninggalkan dunia ini nantinya, masih ada sesuatu
yang akan mereka tinggalkan dan mungkin saja karya itu akan mengubah jalan
hidup banyak orang.
Jadi, Mimin simpulkan bahwa ternyata MENULIS ITU MEMANG BUANG-BUANG
WAKTU, TETAPI BUANG-BUANG WAKTU YANG MENGHASILKAN, MENGHASILKAN APA SAJA?
Tentu banyak, baik itu dalam segi sejarah, money,
popularitas dan hal lainnya yang tidak bisa Mimin sebutkan. Mimin menulis ini
bukan untuk memaksa teman-teman semua agar mau jadi seorang PENULIS, tetapi
setidaknya walaupun itu hanya sekali dari banyaknya hidup yang pernah kita
jalani, cobalah hidup sesekali sebagai seorang PENULIS. Tidak mudah memang
melakukannya, karena jujur Mimin juga belum sepenuhnya bisa hidup seperti
seorang PENULIS. Namun setidaknya Mimin sudah menyadari satu hal, bahwa menulis
memang bukan hal yang menyenangkan, melainkan sangat membosankan, ya apabila
hanya sekedar melakukan tanpa diresapi sedikitpun. Namun apabila dilakukan
dengan sebuah kesenangan, menjadi seorang PENULIS adalah pekerjaan yang
super-duper menyenangkan.
Banyak peradaban dunia yang dapat kita ubah. Baik itu dalam segi
perdamaian dunia.
Segi kesehatan dunia
Ekonomi dunia
Dan masih banyak hal lainnya yang dapat kita ubah dengan cara
MENULIS.
Tidak apa-apa meskipun itu baru dimulai dari media sosial, seperti
path, facebook, tumblr dan lain-lain, setidaknya kita sudah mencobakan? Mencoba
untuk mengubah peradaban dunia ke arah yang lebih baik. Untuk itu mari kita
semua sama-sama menyadari dan memulai secara perlahan untuk belajar hidup
sebagai seorang PENULIS.
Sekian dari Mimin, semoga bermanfaat ya teman-teman :D :D :D
Mimin doakan, teman-teman yang mau belajar menulis, dipermudah
jalannya menjadi PENULIS SEJATI KELAS DUNIA oleh ALLAH. Aamiin
Salam literasi
Diis Yosri
Mungkin kita sudah terlalu bosan mendengarkan kata itu. Tidak di
buku, media cetak atau bahkan media sosial yang saat ini sedang menjadi
primadona, banyak orang-orang yang mengulas tentang mengapa kita harus menulis,
alasan kenapa kamu harus menulis, kamu harus jadi penulis dan masih banyak lagi
ulasan-ulasan lainnya yang sering kita temui.
Terus kenapa Mimin juga ngulas tentang Nulis?
Bosen Min, kita semua juga tahu kok soal yang namanya
tulis-menulis. Tapi paham enggak sih, kalau kita ini orang yang super-duper
sibuk? Sayang waktunya kalau cuma diabisi
di depan layar sekian kali sekian inci, enggak ada gunanya juga, enakan hang-out
daripada nulis.
Hahaha, Mimin paham kok kalau menulis itu bukan hal yang asyik buat
para ABG-ABG jaman sekarang. Apalagi dengan adanya Medsos, ya sudah, chatting
setiap hari sudah dianggap nulis. Bener gak nih temen-temen? Hehehe, kalau
salah maapin yak!! :D :D :D
Itulah kenapa Mimin milih judul “Menulis Itu Buang-Buang Waktu”,
disinilah letak urgennya. KENAPA? Mayoritas orang Indonesia mengatakan bahwa
menulis bukan merupakan sesuatu yang asyik, cuma wasting time-lah,
inilah, itulah. Tapi tahu enggak kalau perubahan peradaban yang terjadi saat
ini itu akibat ulah siapa? Tahu enggak akibat ulah siapa? Mereka para maker?
Mereka para Ilmuan? Atau mungkin mereka-mereka yang punya pendidikan
setinggi langit?
Jawabannya yang pasti cuma satu teman-teman, yakni PENULIS.
Lah, kalau Mimin ngomong kayak gitu berarti membenarkan statement
kita kalau menulis itu cuma
buang-buang waktu dong?
Siapa bilang Mimin nyalahin statement kalian?
Mimin justru setuju dengan statement itu. :D :D :D
Hah?????????????? Mimin sehat??????
Alhamdulillah Mimin masih sehat wal’afiat :D :D :D
Teman-teman semua ketika membaca novel, buku atau hal yang
sejenisnya pernah bertanya-tanya enggak kalau Penulis-Penulis itu sadar banyak
waktu mereka yang akan terbuang????
Pasti enggak yaaaaa????? Hahahaha
Mimin yakin dan percaya kalau penulis-penulis itu TAHU kalau mereka
akan membuang banyak waktu mereka hanya untuk menghasilkan suatu karya. Terus
dengan kesadaran seperti itu, kenapa mereka tetap maju terus pantang mundur
sampai karya itu benar-benar selesai??? Hal yang pasti teman-teman, mereka
ingin menjadi bagian dari sejarah dunia dengan karya mereka itu. Setidaknya
ketika jari-jari mereka sudah tidak mampu lagi menari-nari di atas papan keyboard
, karya yang pernah mereka hasilkan bisa menjadikan mereka bagian dari
sejarah hidup orang lain yang tidak akan terlupakan. Meskipun bayarannya adalah
waktu, sesuatu yang tidak ternilai harganya dan mungkin takkan kembali, tetapi
setidaknya ketika mereka meninggalkan dunia ini nantinya, masih ada sesuatu
yang akan mereka tinggalkan dan mungkin saja karya itu akan mengubah jalan
hidup banyak orang.
Jadi, Mimin simpulkan bahwa ternyata MENULIS ITU MEMANG BUANG-BUANG
WAKTU, TETAPI BUANG-BUANG WAKTU YANG MENGHASILKAN, MENGHASILKAN APA SAJA?
Tentu banyak, baik itu dalam segi sejarah, money,
popularitas dan hal lainnya yang tidak bisa Mimin sebutkan. Mimin menulis ini
bukan untuk memaksa teman-teman semua agar mau jadi seorang PENULIS, tetapi
setidaknya walaupun itu hanya sekali dari banyaknya hidup yang pernah kita
jalani, cobalah hidup sesekali sebagai seorang PENULIS. Tidak mudah memang
melakukannya, karena jujur Mimin juga belum sepenuhnya bisa hidup seperti
seorang PENULIS. Namun setidaknya Mimin sudah menyadari satu hal, bahwa menulis
memang bukan hal yang menyenangkan, melainkan sangat membosankan, ya apabila
hanya sekedar melakukan tanpa diresapi sedikitpun. Namun apabila dilakukan
dengan sebuah kesenangan, menjadi seorang PENULIS adalah pekerjaan yang
super-duper menyenangkan.
Banyak peradaban dunia yang dapat kita ubah. Baik itu dalam segi
perdamaian dunia,Segi kesehatan dunia, Ekonomi dunia dan masih banyak hal lainnya yang dapat kita ubah dengan cara
MENULIS.
Tidak apa-apa meskipun itu baru dimulai dari media sosial, seperti
path, facebook, tumblr dan lain-lain, setidaknya kita sudah mencobakan? Mencoba
untuk mengubah peradaban dunia ke arah yang lebih baik. Untuk itu mari kita
semua sama-sama menyadari dan memulai secara perlahan untuk belajar hidup
sebagai seorang PENULIS.
Sekian dari Mimin, semoga bermanfaat ya teman-teman :D :D :D
Mimin doakan, teman-teman yang mau belajar menulis, dipermudah
jalannya menjadi PENULIS SEJATI KELAS DUNIA oleh ALLAH. Aamiin
Salam literasi
Diis Yosri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar