Jumat, 21 Agustus 2015

Refleksi 70 tahun Usia Indonesia

Indonesia baru saja merayakan hari kelahirannya sebagai sebuah Negara beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 17 Agustus kemarin Negara ini resmi berusia 70 tahun terhitung semenjak 17 Agustus 1945 kala Presiden pertama kita Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Negara ini. Tentu saja, banyak perayaan yang terjadi di seluruh antero bumi Indonesia. Berbagai macam lomba digelar untuk menyambut hari yang spesial bagi seluruh bangsa tanah air ini. Semua orang seakan berlomba-lomba untuk ikut serta dalam perayaan lahirnya Indonesia sebagai sebuah Negara yang diakui secara utuh. Apalagi pada malam menjelang perayaan kemerdekaan Negara ini, malam tirakatan ramai digelar dimana-mana sebagai malam perenungan menuju perayaaan 70 tahun Indonesia merdeka yang bertajuk "Ayo Kerja". Banyak doa dan harapan yang ranai-ramai diumbar pada malam tirakat itu agar di usia menuju satu abad ini, Indonesia bisa mandiri dan berdiri dengan kakinya sendiri dan tidak dengan sokongan pihak manapun. Puncaknya adalah pada tanggal 17 Agustus kemarin, upacara pun digelar dimana-mana, baik sekolahan, universitas dan tidak ketinggalan Istana Negara. Perayaan terlihat begitu mewah di Istana Negara, tampak ada pasukan Paskibra, paduan suara, Marching Band dan masih banyak lagi yang telah dilatih selama berbulan-bulan.Namun satu pertanyaan, apakah hakikat kemerdekaan negara ini sudah tercapai? atau hanya omong kosong belaka?
Sumber: buatlogo.com
Mengangkat tema "Ayo Kerja"  Indonesia sejatinya harus bekerja lebih keras lagi untuk mendapatkan hakikat kemerdekaan secara utuh. Masih banyak yang harus diperbaharui untuk mengarungi kerasnya dunia persaingan yang sangat mengglobal ini. Setidaknya usia 70 tahun patut dijadikan sebuah refleksi untuk bergerak lebih maju lagi. Segala macam bentuk kejahatan baik maya atau pun nyata harus segera ditindak tegas. Dengan label sebagai negara hukum sudah selayaknya hukum di negara ini lebih tegas dan tepat sasaran. Bukan malah asal-asalan. Sudah banyak yang bukti otentik yang menyiratkan sebuah kejanggalan bagi seluruh warga negara Indonesia. Selain itu, dunia teknologi yang semakin melesat kencang membuat negara kita hanya menjadi "Penikmat tanpa tahu artinya Nikmat". Label-label asing-asing merajalela di negeri sendiri. Anak-anak muda hanya bisa menjadi "User" tanpa pernah mencoba rasanya menjadi "Maker". Tetapi sejatinya bukan anak-anak muda yang patut disalahkan seutuhnya. Dukungan yang kurang dari negeri sendiri tentu membuat para generasi muda negeri hanya bisa berpangku tangan tanpa tahu artinya berinovasi. Tentu saja itu menjadi tamparan keras bagi Negara ini yang tahun ini usianya genap 70 tahun tetapi tragisnya masih banyak yang harus diperbaiki. Ini adalah refleksi bagi kita seluruh warga negara bangsa ini yang sepatutnya kembali merenung tentang apa yang telah kita perbuat bagi Negara ini, merusak atau justru memperbaiki?
70 tahun bukan usia yang tua bagi sebuah negara tetapi usia yang masih bisa dikatakan muda. Untuk itu di usia yang menginjak angka 70 ini selayaknya menjadi refleksi bagi seluruh bangsa Indonesia untuk bekerja lebih keras lagi membangun bangsa ini untuk lebih baik di masa depan sesuai dengan tema yang diangkat "Ayo Kerja". Kemerdekaan adalah hal yang bukan dirayakan dalam satu atau dua hari tetapi untuk selama-lamanya agar kita paham dan menghargai bukti nyata dari perjuangan mereka para pahlawan yang telah rela mengorbankan nyawa hanya demi mengibarkan bendera merah putih berkibar di langit. Jadi, mari sama-sama bekerja membangun negara ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar